nusakini.com - Internasional - Paling tidak 304 orang tewas dan 1.800 luka-luka akibat gempa besar yang melanda Karibia, Haiti.

Gempa yang bermagnitud 7,2 SR ini terjadi di bagian barat Haiti pada hari Sabtu (14/8) pagi dan merusak bangunan seperti gereja dan hotel.

• Insiden Tabrakan Pesawat JAL dengan Pesawat Penjaga Pantai Jepang Tewaskan 5 Orang
• Pesawat Penjaga Pantai Jepang Tabrakan dengan Pesawat JAL dalam Misi Kirim Bantuan Gempa
• Gempa Jepang, Korban Tewas Terus Bertambah
• Dewan Keamanan PBB Desak untuk Hentikan Aliran Senjata pada Geng di Haiti
• Gempa Pasaman Barat: Warga Masih Bermasalah Sinyal dan Listrik Padam

Perdana menteri mengatakan negara mengalami kerusakan yang parah dan ia mendeklarasikan keadaan darurat selama satu bulan akibat bencana gempa ini.

Hingga saat ini, Haiti masih berusaha bangkit kembali dari gempa yang pernah menimpa pada tahun 2010. Gempa tahun 2010 ini menewaskan lebih dari 200.000 orang dan merusak infrastruktur dan perekonomian Haiti.

Episenter dari gempa ini sekitar 12km dari kota Saint-Louis du Sud, menurut Survei Geologis AS (USGS). Getaran sangat terasa di ibukota Port-au-Prince yang memiliki populasi padat. Kota ini berjarak 125km dari titik gempa.

Perdana Menteri Ariel Henry menyampaikan ia telah mengerahkan sebuah tim yang akan bertugas dalam upaya penyelamatan. Ia juga mengatakan hal yang terpenting adalah menyelamatkan sebanyak mungkin korban selamat di bawah reruntuhan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengizinkan "respon segera" AS untuk membantu Haiti. Ia juga menyatakan AS akan mendukung usaha untuk menilai kerusakan dan membantu upaya pemulihan kepada yang terluka dan kehilangan tempat tinggal.